Bicara tentang pemimpin, yang ada dibenak saya adalah seorang pemimpin yang belum pernah tertandingi selama kurun waktu hidup di dunia ini. Bahkan sampai beliau meninggal pun, peraturan-peraturannya masih terus ditegakkan, dan tidak ada yang berani menenntangnya. Beliau adalah nabiyullah, rasulullah, rahmatalil’alaamiin bagi seluruh umat. Yaitu Baginda besar Rasulullah Nabi Muhammad S.A.W.
Bicara
tentang keteladanan, memang sudah seharusnya dan hkumnya wajib bgi kita unutk mencontoh
perilaku-perilaku Nabi Muhammad SAW. Meskipun bagi kita, manusia biasa, hal itu
memnag sulit untuk mencapai kata sempurna dalam meneladani Rasuullah SAW., akan
tetapi minimal kita sudah berusaha untuk menjadi pemimpin yang baik. Karena
kita semua memnag sudah ditakdirkan di
dunia ini sebagai pemimpin. Sehingga bagaimana pun juga kita harus selalu
menjadi teladan dimnapun kita berada.
Akan tetapi apa sih sebenarnya yang bia diteladani dari seorang pemimpin?? Apakah kekayaannya?? Kekuatan?? Ketampanan?? Kehormatan??.tentu saja bukan. Keteladanan seorang pemimpin menurut saya dapat dilihat dari perilakunya, bukan dari apa yang mereka miliki. Keteladanan pemimpin salah satunya dapat dilihat dari ketaqwaan pemimpin kita. Hal ini sangatlah jelas, karena yang paling utama adalah hubungan antara manusia dengan Tuhannya, selanjutnya dengan sesaama manusia. Hubungan antar sesama manusa, dapat ditunujkkan dengan perilakunya santun, selalu mendengarkan aspirasi rakyat, dan yang pasti adalah pemimpn yang tidak suka membual janji yaitu antara kata dan perbuatan haruslah sinergi.Namun, untuk menjadi pemimpin yang bertaqwa dan sinergi di era materealistis ini, bukan lah hal yag mudah. Tarikan bumi begitu kuat, keshalehan berubah menjdi kesalahan, ketaatan berubah menjadi kemaksiatan. Dan hanya pemimpi yang bertaqwa dan sinergilah yang dapat bertahan menjadi seorang pemimpin yang teladan.
Keteladanan adalah harga mati bagi seorang pemimpin. Apapun bentuk kepemimpnannya, baik itu spiritual, ntelektual, masarakat, plitik, atau yang lainnya. Sebagai pemimpin tetap harus menjadi teladan dalam merespon setiap kebaikan, maka ia pun haru menjadi teladan dalam menghindari setiap keburukan dan kemaksitan.
Komentar
Posting Komentar